- LiveSmart Indonesia
Menjadi Orang Tua Yang Berteman Dengan Anak Remajanya
Updated: Apr 18, 2019

Ketika anak sudah mulai beranjak remaja, banyak perubahan yang nggak cuma dialami oleh anak. Orang tua pun ikut mengalami perubahan. Dari yang tadinya masih bisa peluk-peluk anak di depan umum, sekarang anak sudah nggak mau lagi dipeluk. Emosi mereka pun selalu berubah. Jadi cara untuk menghadapi mereka juga berbeda nih. Bagaimana sih caranya agar dapat tetap dekat dengan mereka?
1. Pahami kondisi remaja
Hal pertama yang perlu dilakukan orang tua saat anak beranjak remaja adalah memahami bahwa masa remaja adalah masa 'badai' untuk anak. Mereka melalui berbagai tantangan di masa ini. Pahami juga perubahan mood remaja. Ketika terjadi perubahan emosi, orang tua sudah bisa memaklumi kondisi tersebut.
2. Jadikan anak sebagai teman
Berusahalah menjadi teman untuk anak dan menjadi bagian dari hidup anak. Bisa dengan cara mendengarkan ceritanya tentang apapun yang dia alami di sekolah atau di lingkungan teman-temannya. Mungkin juga dengan meminta pendapat anak ketika orang tua akan membuat keputusan. Dengan begini, anak akan merasa keberadaan mereka berarti.
3. Hargai privasi anak
Anak yang sudah menginjak usia remaja sudah memiliki privasi sendiri, baik di media sosial atau dunia nyata. Mereka membutuhkan kedekatan dengan teman-teman dan lingkungan. Jadi, orang tua sekadar memantau pertemanan anak tanpa ikut-ikut di dalamnya.
Untuk menjaga privasi anak di media sosial, orang tua tetap boleh mem-follow akun media sosial anak dan bilang bahwa orang tua follow media sosial mereka. Tapi hanya menjadi silent followers. Nggak boleh ikut-ikutan komentar bareng teman-teman anak. Kalau orang tua ingin menanyakan sesuatu, jangan sampaikan di kolom komentar di media sosialnya. Tanyakan saja secara langsung supaya anak tetap merasa dihargai privasinya.